Senin, 14 Mei 2012

KEPEDULIAN SUKHOI


Awal bulan Mei, rakyat Indonesia dikejutkan dengan musibah jatuhnya pesawat  komersil buatan Rusia yaitu Sukhoi Super Jet 100. Pesawat ini digadang-gadang sebagai pesawat tercanggih di kelasnya. Menawarkan berbagai kenyaman baik pada pilot maupun penumpangnya.

Harga yang relatif murah, membuat para pengusaha Indonesia berminat untuk membelinya. SSJ 100, jatuh pada penerbangan promo kedua. Atau biasa disebut joy fligth. Pada penerbangan pertama, SSJ100 dapat take off dan landing dengan selamat.

Sebagai seorang muslim, hendaknya kita berdoa pada para jenazah agar segala amal ibadah yang dilakukan mereka saat hidup, berbuah pahala disisi Allah swt. Dan bagi yang ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran. Setiap kejadian, pasti ada rencana Allah swt disana.

Yang menarik dicermati pada musibah SSJ100 adalah rasa peduli. Sejak jatuhnya pesawat SSJ100, berbagai kalangan mengungkapkan rasa simpatinya. Lintas negara, lintas etnis dan lintas agama. Semua menyatakan belasungkawa dan keprihatinannya.

Berbagai elemen masyarakat turun langsung ke tempat jatuhnya pesawat SSJ. Sebut saja tim pecinta alam Universitas Indonesia, atau biasa disebut MAPALA UI. Bersama dengan Angkatan Darat, mereka adalah orang pertama yang mencapai lokasi puing-puing pesawat. Mereka juga yang berhasil membuka jalan untuk tim selanjutnya.

Selain MAPALA UI, terdapat juga tim dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), Dompet Dhuafa (DD), dan sebagainya. Selain tenaga, banyak juga yang mengirimkan ambulans dan tim dokter. Tim psikologi UI adalah salah satu tim yang membuka pelayanan di Bandara Halim Perdanakusuma. Tim ini menangani psikologis keluarga yang ditinggalkan.

Untuk penanganan forensik jenazah sendiri, berasal dari empat buah Universitas Negri ternama Indonesia yaitu, Universitas Indonesia, Universitar Brawijaya, Universitas Pajajaran dan Universitas Airlangga.

Pertolongan tidak hanya dilakukan oleh lembaga masyarakat atau organisasi tertentu. Warga sekitar Gunung Salak pun turut membantu evakuasi. Dengan pakaian dan perlengkapan seadanya, mereka bergabung dengan tentara untuk menurunkan kantung-kantung jenazah atau membantu mengumpulkan barang-barnag pribadi penumpang yang tersebar di semak-semak hutan.

Jika warga lelaki setempat membantu dengan tenaga, maka, kaum ibupun tak ketinggalan. Dalam salah satu tayangan di televisi swasta, tampak sebuah kelompok ibu-ibu memberikan logistik untuk para sukarelawan. Dengan uang seadanya, mereka patungan dan membuat nasi bungkus.

Indahnya kepedulian. Sejenak kita dapat menarik nafas lega dari berita akhir-akhir ini yang dipenuhi dengan kerusuhan, perkelahian massa, pengrusakan kantor aparat, penggusuran dll.

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw berkata,”Seorang diantara kalian tidak beriman jika belum bisa mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”

Hadits ini mendorong setiap muslim agar senantiasa berusaha membantu orang lain untuk melakukan kebaikan. Karena hal ini merupakan bukti dan tanda kebenaran imannya. Dengan demikian akan tercipta masyarakat yang bersih dan berwibawa. Ketika seseorang mencintai suatu kebaikan untuk orang lain, tentu ia akan berlaku baik kepadanya. Dengan demikian akan timbul rasa kasih sayang diantara anggota masyarakat, kebaikan akan tersebat luas, kejahatan dan kezaliman akan tersisih dan terciptalah keharmonisan dalam setiap lini kehidupan.

Melihat kenyataan ini, sesungguhnya kepedulian masyarakat Indonesia masih tinggi. Terbukti pada musibah pesawat SSJ100. Tidak perlu menunggu waktu lama, seluruh lapisan masyarakat turun. Baik langsung maupun “sekedar” mengirimkan doa.

Hendaknya rasa peduli ini dapat dipupuk dan dipelihara. Rasa peduli yang timbul tidak hanya pada saat terjadinya musibah saja, namun dapat dilakukan setiap hari, setiap menit. 



1 komentar:

  1. salam gan ...
    menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
    di tunggu kunjungan balik.nya gan !

    BalasHapus