Selasa, 05 Juni 2012

REMAJA SUKSES, REMAJA ANTI GALAU


Berkat kejelian sebuah iklan profider telepon, kini kata galau menjadi tren. Jika ada orang yang sedang resah, maka orang lain akan menyebutnya galau. Jika ada orang yang tidak tau tujuan, orang pun akan menyebutnya galau.

Sebenarnya, apa sih arti kata galau itu sendiri?

Di sebuah situs www.artikata.com, pengertian galau dibuat membentuk sebuah  pohon kata. Bentuk tunggal galau memiliki beberapa arti yaitu ; khawatir, cemas, senewen, kusut dan  resah. Dari arti katanya, tampak bahwa galau merupakan suatu bayangan yang tak pasti tentang suatu hal.

Misalnya khawatir pada hasil ujian, cemas pada masa depan, senewen dengan sikap tegas orangtua atau guru, dan resah pada sesuatu yang belum tentu terjadi. Kesimpulannya, galau lebih pada prasangka pada hal-hal yang belum pasti terjadi.

Remaja sukses, bukanlah remaja yang terbiasa dengan rasa galau. Lihat saja remaja-remaja sukses di sekeliling kita. Tanyakan pada mereka, apa kunci suksesnya. Coba kita lihat beberapa kisah remaja sukses (yang anti galau) berikut ini.

Habibi seorang remaja yang lahir normal, namun ketika beranjak balita, mengalami sakit yang mengakibatkan Habibi lumpuh. Hari-hari Habibi lebih banyak dihabiskan di kursi roda. Tapi Habibi tidak putus asa (baca : galau) dengan masa depannya. Justru Habibi merasa terpacu. Semangatnya untuk maju dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan keluarganya, begitu membara.

Hingga akhirnya Habibi dikenal sebagai salah satu marketing internet yang berhasil. Dengan kesuksesannya ini, Habibi bahkan berhasil memberikan mobil untuk ibunya. Habibi mencapai itu semua dengan tekad yang kuat. Habibi tau tujuan hidupnya dan berusaha meraihnya dengan kerja keras.

Billy Boen. Pada usia 29 thn, memimpin tiga perusahaan sekaligus. Kuliah strata satu, hanya ditempuh tiga tahun. S 2 nya, dijalani dalam waktu satu tahun saja, dengan predikat cum laude. Apa resepnya?

Diantaranya  kunci suksesnya yaitu  yang pertama, mengetahui tujuan hidup. Tentu saja. Ibaratnya jika kita 
hendak pergi, tentulah kita harus tau tujuan kita kemana. Coba bayangkan, jika kita masuk jalan bebas hambatan, kita tidak tau tujuan, apa yang akan terjadi? Kita akan berputar-putar tanpa kepastian.

Kunci sukses yang kedua yaitu, jangan menyerah. Jika gagal, coba lagi. Gagal lagi, coba lagi. Begitu seterusnya. Lihatlah anak kecil yang belajar berjalan. Berapa kali ia terjatuh? Ketika jatuh, apakah anak kecil menyerah? Tidak. Ia selalu bangkit. Jatuh lagi, bangkit lagi. Tidak pernah menyerah, sampai akhirnya dapat berjalan, bahkan berlari.

Nurul Karimah, pendiri Komunitas Belajar Gratis di Temanggung. Karena keterbatasan biaya, orangtua Nurul melarangnya untuk meneruskan sekolah. Pengalaman itulah yang membuat Nurul bertekad untuk membuat sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu.

Kini komunitas Belajar Gratis memiliki 38 anak jenjang SMP dan 42 anak jenjang setingkat SMA. Mereka mendapatkan ijazah dengan cara mengikuti ujian persamaan. Hingga saat ini, sekolah itu telah meluluskan sekitar 16 anak untuk paket B.

Darsono, pendiri Universitas Pamulang (Unpam). Pria kelahiran Bantul, Yogyakarta ini berasal dari keluarga tidak mampu. Hal inilah yang membuatnya hampir saja tidak mengenyam bangku sekolah. Tidak jauh beda dengan kisah Nurul Karimah, Darsono juga sempat dilarang untuk meneruskan sekolahnya.

Namun Darsono tidak patah semangat dalam meraih dan mengejar cita-citanya. Ia rela menjadi buruh di tempat pembuatan batu bata merah agar bisa mendapat biaya untuk melanjutkan sekolahnya. Hal yang sama ia lakukan pada saat hijrah ke Jakarta. Ia menjadi buruh, berdagang elektronik, serta menjadi guru.   

Dari beberapa kisah sukses diatas, bolehlah kita tanyakan, apakah masa remaja mereka dihabiskan dengan galau, galau dan galau? Apa galau termasuk dalam kamus sukses mereka?

Otak, akan merekam suatu peristiwa (kata-kata) yang dilakukan berulang-ulang dan akan meninggalkan jejak-jejak pada pikiran kita. Karena itu, biasakan mendengar (berkata) dan melihat hal-hal yang baik, yang dapat memacu motivasi diri ke arah yang lebih baik. Bukan sebaliknya.

Seperti  yang dikatakan oleh Ahmad Junaedi, pemuda penggagas kegiatan dan tempat belajar untuk anak-anak Rawa Malang Cilincing Jakarta (sebuah lingkungan PSK yang beroperasi 24 jam), “ Kita buat yang terbaik, mulai dari bangun tidur, sampai kita tidur lagi, lakukan yang terbaik.”

So, mau jadi remaja sukses?? Hapus kata galau mulai dari sekarang....