Berkat kejelian sebuah iklan profider telepon, kini kata
galau menjadi tren. Jika ada orang yang sedang resah, maka orang lain akan
menyebutnya galau. Jika ada orang yang tidak tau tujuan, orang pun akan
menyebutnya galau.
Sebenarnya, apa sih arti kata galau itu sendiri?
Di sebuah situs www.artikata.com,
pengertian galau dibuat membentuk sebuah pohon kata. Bentuk tunggal galau memiliki
beberapa arti yaitu ; khawatir, cemas, senewen, kusut dan resah. Dari arti katanya, tampak bahwa galau
merupakan suatu bayangan yang tak pasti tentang suatu hal.
Misalnya khawatir pada hasil ujian, cemas pada masa depan,
senewen dengan sikap tegas orangtua atau guru, dan resah pada sesuatu yang
belum tentu terjadi. Kesimpulannya, galau lebih pada prasangka pada hal-hal
yang belum pasti terjadi.
Remaja sukses, bukanlah remaja yang terbiasa dengan rasa
galau. Lihat saja remaja-remaja sukses di sekeliling kita. Tanyakan pada mereka,
apa kunci suksesnya. Coba kita lihat beberapa kisah remaja sukses (yang anti
galau) berikut ini.
Habibi seorang remaja yang lahir normal, namun ketika
beranjak balita, mengalami sakit yang mengakibatkan Habibi lumpuh. Hari-hari
Habibi lebih banyak dihabiskan di kursi roda. Tapi Habibi tidak putus asa (baca
: galau) dengan masa depannya. Justru Habibi merasa terpacu. Semangatnya untuk
maju dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan keluarganya, begitu
membara.
Hingga akhirnya Habibi dikenal sebagai salah satu marketing
internet yang berhasil. Dengan kesuksesannya ini, Habibi bahkan berhasil
memberikan mobil untuk ibunya. Habibi mencapai itu semua dengan tekad yang
kuat. Habibi tau tujuan hidupnya dan berusaha meraihnya dengan kerja keras.
Billy Boen. Pada usia
29 thn, memimpin tiga perusahaan sekaligus. Kuliah strata satu, hanya ditempuh
tiga tahun. S 2 nya, dijalani dalam waktu satu tahun saja, dengan predikat cum
laude. Apa resepnya?
Diantaranya kunci
suksesnya yaitu yang pertama, mengetahui
tujuan hidup. Tentu saja. Ibaratnya jika kita
hendak pergi, tentulah kita harus
tau tujuan kita kemana. Coba bayangkan, jika kita masuk jalan bebas hambatan,
kita tidak tau tujuan, apa yang akan terjadi? Kita akan berputar-putar tanpa
kepastian.
Kunci sukses yang kedua yaitu, jangan menyerah. Jika gagal,
coba lagi. Gagal lagi, coba lagi. Begitu seterusnya. Lihatlah anak kecil yang
belajar berjalan. Berapa kali ia terjatuh? Ketika jatuh, apakah anak kecil
menyerah? Tidak. Ia selalu bangkit. Jatuh lagi, bangkit lagi. Tidak pernah
menyerah, sampai akhirnya dapat berjalan, bahkan berlari.
Nurul Karimah, pendiri Komunitas Belajar Gratis di
Temanggung. Karena keterbatasan biaya, orangtua Nurul melarangnya untuk
meneruskan sekolah. Pengalaman itulah yang membuat Nurul bertekad untuk membuat
sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu.
Kini komunitas Belajar Gratis memiliki 38 anak jenjang SMP
dan 42 anak jenjang setingkat SMA. Mereka mendapatkan ijazah dengan cara
mengikuti ujian persamaan. Hingga saat ini, sekolah itu telah meluluskan
sekitar 16 anak untuk paket B.
Darsono, pendiri Universitas Pamulang (Unpam). Pria
kelahiran Bantul, Yogyakarta ini berasal dari keluarga tidak mampu. Hal inilah
yang membuatnya hampir saja tidak mengenyam bangku sekolah. Tidak jauh beda
dengan kisah Nurul Karimah, Darsono juga sempat dilarang untuk meneruskan
sekolahnya.
Namun Darsono tidak patah semangat dalam meraih dan mengejar
cita-citanya. Ia rela menjadi buruh di tempat pembuatan batu bata merah agar
bisa mendapat biaya untuk melanjutkan sekolahnya. Hal yang sama ia lakukan pada
saat hijrah ke Jakarta. Ia menjadi buruh, berdagang elektronik, serta menjadi
guru.
Dari beberapa kisah sukses diatas, bolehlah kita tanyakan,
apakah masa remaja mereka dihabiskan dengan galau, galau dan galau? Apa galau
termasuk dalam kamus sukses mereka?
Otak, akan merekam suatu peristiwa (kata-kata) yang
dilakukan berulang-ulang dan akan meninggalkan jejak-jejak pada pikiran kita.
Karena itu, biasakan mendengar (berkata) dan melihat hal-hal yang baik, yang
dapat memacu motivasi diri ke arah yang lebih baik. Bukan sebaliknya.
Seperti yang
dikatakan oleh Ahmad Junaedi, pemuda penggagas kegiatan dan tempat belajar
untuk anak-anak Rawa Malang Cilincing Jakarta (sebuah lingkungan PSK yang
beroperasi 24 jam), “ Kita buat yang terbaik, mulai dari bangun tidur, sampai
kita tidur lagi, lakukan yang terbaik.”
So, mau jadi remaja sukses?? Hapus kata galau mulai dari
sekarang....
salam gan ...
BalasHapusmenghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
setuju deh,Mari menjadi generasi anti galau
BalasHapus