Mari kerjakan segala sesuatu dengan passion. Dimana passion
itu yang membuat kita bersedia melakukan apapun walau tidak di bayar. Dengan passion,
kita tidak peduli waktu dan tempat, kita
akan dengan senang hari menjalankannya. Mari gali passion kita yang paling
dalam. Mulai dengan sederhana dan yakin bahwa sukses akan datang.
Saya menemukan tulisan diatas, tepat sesaat setelah
pertemuan dengan seorang sahabat yang mengajak saya kembali menekuni bisnis.
Tahun 2011, saya memutuskan untuk berhenti sementara dalam
dunia bisnis. Bukan apa-apa, saya sangat
kerepotan membagi waktu antara kegiatan sosial, mengajar dan kuliah. Apalagi saat
ini sudah masuk semester tujuh. Sudah masuk skripsi ceritanya.
Sahabat saya, mempunyai semangat yang menggebu dalam
berbisnis. Dan menurutnya, saya adalah orang yang tepat untuk diajak bekerjasama. Saya tersenyum kecut. Ada rasa bangga, namun juga ada rasa ragu. Karena beberapa
kali menjalin kerja sama dengan sahabat, ternyata ujung-ujungnya ya gagal juga.
Saya mulai menganalisa (hehe... sok pinter deh) apa yang
membuat beberapa kerjasama itu kurang berjalan lancar. Dan sampailah saya pada
kalimat diatas. PASSION.
Kalau kita pernah nonton idol-idolan, tentulah kita sering
mendengar komentar para juri yang mengatakan pada kontestan, bahwa pada saat
menyanyi harus ada “feel”nya.
Begitupun saat kita mengerjakan sesuatu. Harus ada passion
disitu. Harus ada feel disitu. Saya termasuk orang yang kurang setuju dengan
pendapat “bisnis sampingan”. Karena bagi saya, itu berarti kita mengesampingkan
bisnis yang kita lakukan.
Jika kita usaha atau bisnis, ya harus total. Ga ada
kata-kata bisnis sampingan. Karena efeknya, dalam menjalaninya, kita akan
kurang serius dan cenderung menganggap remah. Ini pendapat pribadi saya lo
ya...
Kembali lagi ke sahabat saya yang ngebet banget mengajak
saya terjun lagi ke bisnis. Bukannya ga mau. Sangat mau. Bisnis itu enak lo,
apalagi kalau sudah untung hehe...
Saya bercerita pada sahabat saya. 10 tahun berbisnis,
bukanlah waktu yang lama, juga bukan waktu yang singkat. Dalam kurun waktu itu,
pikiran, tenaga, waktu saya betul-betul tercurah. Saat-saat awal memulai,
memang saya belum dapat passion atau feelnya. Namun, setelah dua tahun
berjalan, saya seperti orang ketagihan.
Obsesi saya dengan bisnis luar biasa. Saya bilang ke sahabat
saya, bahkan, saat mimpi pun, saya mimpi sedang menulis bon, mimpi melayani
pembeli, mimpi mengirim barang, dan sebagainya. Itulah passion. Dan itu pula
yang membuat bisnis saya sanggup bertahan hingga 10 tahun.
Dengan passion, apapun saya lakukan. Kemanapun saya
melangkah, bisnis saya selalu saya sertakan. Di setiap pertemuan, perbincangan,
telepon, sms, bahkan pada pembantu rumah tangga tetangga, saya wanti-wanti
mengingatkan pembantunya agar memberitahu pada majikannya, kalau saya memiliki
bisnis yang menguntungkan.
Begitulah saya melalui hari-hari bisnis saya dengan passion.
Saat mendengar saya bercerita, sahabat saya hanya
terbengong-bengong. Saya tersenyum. Dan melanjutkan cerita saya.
“Mba, tau ga, kalau aku lagi bosen bisnis nih, pagi-pagi aku
akan ke pusat pertokoan. Aku ga belanja. Tapi aku menyerap energi para
pedagang. Coba deh mba liat mereka. Pagi-pagi mereka sudah semangat buka toko. Beres-beres
dll. Bagiku, itu pemandangan yang indah banget. Waktu mereka mulai buka toko
itu, aku jalan menyusuri toko-toko mereka. Aku perhatiin mereka buka bon. Bagiku,
suara-suara kertas saat membuka buku bon itu, bagaikan musik yang enak
ditelinga.”
Hehehe.... dan dengan suksesnya, sahabat saya pun bengong lagi,
sebengong-bengongnya.
Yah, itulah yang membedakan saya dan teman-teman yang pernah
mengajak saya untuk kerjasama. Passion. Itu yang belum ada dalam diri mereka. Atau
mungkin ada, tapi tidak terlalu besar.
Saya berkata lagi pada sahabat saya.
“Seperti yang dilakukan teh Pipiet Senja mba. Beliau menemukan
passion pada menulis. Jadi, dalam keadaan apapun, yang ada dibenaknya adalah
tulisan. Melihat angkot ngebut aja bisa jadi tulisan. Macet aja bisa jadi
cerpen. Waktu aku ajak ke Lapas Anak, pulang-pulang teh Pipiet udah kepikiran
untuk bikin novel.” Itulah passion.
Dan sebenarnya, pada setiap hal yang kita lakukan, passion,
memiliki kedudukan yang sangat berarti. Karena dengan passion, kita tidak akan
hitung-hitungan. Dengan passion, rasa ikhlas akan total. Dengan passion juga,
kita rela melakukan suatu hal tanpa berharap pujian, perhatian, atau materi.
So, bagi saya, passion posisinya lebih tinggi dari
kesungguhan. Karena dalam passion, ada jiwa yang total. Dan, jika kita sudah
total dalam melakukan sesuatu, insyaAllah hasilnya tidak akan mengecewakan.
Passion, bikin hidup lebih hidup.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar