Sabtu, 06 Oktober 2012

PASSION


Mari kerjakan segala sesuatu dengan passion. Dimana passion itu yang membuat kita bersedia melakukan apapun walau tidak di bayar. Dengan passion, kita tidak peduli  waktu dan tempat, kita akan dengan senang hari menjalankannya. Mari gali passion kita yang paling dalam. Mulai dengan sederhana dan yakin bahwa sukses akan datang.

Saya menemukan tulisan diatas, tepat sesaat setelah pertemuan dengan seorang sahabat yang mengajak saya kembali menekuni bisnis.

Tahun 2011, saya memutuskan untuk berhenti sementara dalam dunia bisnis. Bukan apa-apa, saya  sangat kerepotan membagi waktu antara kegiatan sosial, mengajar dan kuliah. Apalagi saat ini sudah masuk semester tujuh. Sudah masuk skripsi ceritanya.

Sahabat saya, mempunyai semangat yang menggebu dalam berbisnis. Dan menurutnya, saya adalah orang yang tepat untuk diajak bekerjasama. Saya tersenyum kecut. Ada rasa bangga, namun juga ada rasa ragu. Karena beberapa kali menjalin kerja sama dengan sahabat, ternyata ujung-ujungnya ya gagal juga.

Saya mulai menganalisa (hehe... sok pinter deh) apa yang membuat beberapa kerjasama itu kurang berjalan lancar. Dan sampailah saya pada kalimat diatas. PASSION.

Kalau kita pernah nonton idol-idolan, tentulah kita sering mendengar komentar para juri yang mengatakan pada kontestan, bahwa pada saat menyanyi harus ada “feel”nya.

Begitupun saat kita mengerjakan sesuatu. Harus ada passion disitu. Harus ada feel disitu. Saya termasuk orang yang kurang setuju dengan pendapat “bisnis sampingan”. Karena bagi saya, itu berarti kita mengesampingkan bisnis yang kita lakukan.

Jika kita usaha atau bisnis, ya harus total. Ga ada kata-kata bisnis sampingan. Karena efeknya, dalam menjalaninya, kita akan kurang serius dan cenderung menganggap remah. Ini pendapat pribadi saya lo ya...

Kembali lagi ke sahabat saya yang ngebet banget mengajak saya terjun lagi ke bisnis. Bukannya ga mau. Sangat mau. Bisnis itu enak lo, apalagi kalau sudah untung hehe...

Saya bercerita pada sahabat saya. 10 tahun berbisnis, bukanlah waktu yang lama, juga bukan waktu yang singkat. Dalam kurun waktu itu, pikiran, tenaga, waktu saya betul-betul tercurah. Saat-saat awal memulai, memang saya belum dapat passion atau feelnya. Namun, setelah dua tahun berjalan, saya seperti orang ketagihan.

Obsesi saya dengan bisnis luar biasa. Saya bilang ke sahabat saya, bahkan, saat mimpi pun, saya mimpi sedang menulis bon, mimpi melayani pembeli, mimpi mengirim barang, dan sebagainya. Itulah passion. Dan itu pula yang membuat bisnis saya sanggup bertahan hingga 10 tahun.

Dengan passion, apapun saya lakukan. Kemanapun saya melangkah, bisnis saya selalu saya sertakan. Di setiap pertemuan, perbincangan, telepon, sms, bahkan pada pembantu rumah tangga tetangga, saya wanti-wanti mengingatkan pembantunya agar memberitahu pada majikannya, kalau saya memiliki bisnis yang menguntungkan.

Begitulah saya melalui hari-hari bisnis saya dengan passion.

Saat mendengar saya bercerita, sahabat saya hanya terbengong-bengong. Saya tersenyum. Dan melanjutkan cerita saya.

“Mba, tau ga, kalau aku lagi bosen bisnis nih, pagi-pagi aku akan ke pusat pertokoan. Aku ga belanja. Tapi aku menyerap energi para pedagang. Coba deh mba liat mereka. Pagi-pagi mereka sudah semangat buka toko. Beres-beres dll. Bagiku, itu pemandangan yang indah banget. Waktu mereka mulai buka toko itu, aku jalan menyusuri toko-toko mereka. Aku perhatiin mereka buka bon. Bagiku, suara-suara kertas saat membuka buku bon itu, bagaikan musik yang enak ditelinga.”

Hehehe.... dan dengan suksesnya, sahabat saya pun bengong lagi, sebengong-bengongnya.

Yah, itulah yang membedakan saya dan teman-teman yang pernah mengajak saya untuk kerjasama. Passion. Itu yang belum ada dalam diri mereka. Atau mungkin ada, tapi tidak terlalu besar.

Saya berkata lagi pada sahabat saya.

“Seperti yang dilakukan teh Pipiet Senja mba. Beliau menemukan passion pada menulis. Jadi, dalam keadaan apapun, yang ada dibenaknya adalah tulisan. Melihat angkot ngebut aja bisa jadi tulisan. Macet aja bisa jadi cerpen. Waktu aku ajak ke Lapas Anak, pulang-pulang teh Pipiet udah kepikiran untuk bikin novel.” Itulah passion.

Dan sebenarnya, pada setiap hal yang kita lakukan, passion, memiliki kedudukan yang sangat berarti. Karena dengan passion, kita tidak akan hitung-hitungan. Dengan passion, rasa ikhlas akan total. Dengan passion juga, kita rela melakukan suatu hal tanpa berharap pujian, perhatian, atau materi.

So, bagi saya, passion posisinya lebih tinggi dari kesungguhan. Karena dalam passion, ada jiwa yang total. Dan, jika kita sudah total dalam melakukan sesuatu, insyaAllah hasilnya tidak akan mengecewakan.

Passion, bikin hidup lebih hidup.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar