Secara tidak sengaja, siang itu, saya menonton sebuah acara
di salah satu stasiun tv swasta. Acaranya cukup menarik yaitu program penurunan
berat badan bagi mereka yang overweight. Semua pesertanya adalah wanita. Memang
saya akui, ukuran tubuh para peserta luar biasa besarnya.
Saya tidak mengikuti acara itu dari awal episode, kebetulan
saja saya menonton sudah di pertengahan episode. Jadi saya tidak mengikuti dari
awal bagaimana berat badan para peserta saat pendaftaran.
Di acara itu diperlihatkan bagaimana peserta mengatur polamakan dan olahraga rutin. Ada pengawas yang selalu memberikan masukan untuk
semua peserta. Jadwal makan, jenis makanan serta exercise yang dilakukan semua
peserta adalah sama. Namun, hasilnya sangat berbeda.
Berat badan mereka setiap pekan dihitung dengan cermat oleh
para juri. Menarik sekali. Ada yang tidak turun, ada yang turun sedikit, ada
yang turun banyak, tapi ada juga yang turun sangat banyak. Padahal, mereka
mendapat perhatian yang sama dari para pengawas.
Tidak ada yang dibedakan.
Komentar para juri cukup mengena untuk saya. Saat juri
menanyakan ke salah seorang peserta yang tak kunjung turun berat badannya, juri
berkata “Loh, kok bisa ga turun berat badannya? Ada masalah apa?”
Peserta itu senyum-senyum ,”Ya ga tau bu, sudah usaha sama
seperti teman-teman, tapi ga bisa turun juga.”
“Tidak bisa atau tidak mau?” tanya juri lagi.
Ya betul, tidak bisa atau tidak mau?
Para pengawas sudah memberikan latihan dengan porsi yang
sama, juga takaran makanan yang sama, namun bagaimana bisa hasilnya berbeda?
Juri pun bertanya pada peserta yang menang minggu ini
“Selamat ya bu, ibu mendapat hadiah satu juta rupiah. Gimana kiat ibu agar
berat badan turun dengan cepat?”
“Saya berlatih seperti biasa, makan juga seperti teman-teman
. Hanya ada beberapa yang saya tambah sendiri. Seperti jumlah waktu latihan
saya tambah sedikit lebih lama dibanding teman-teman dan makanan saya kurangin
lagi, dari yang sudah ditakar oleh para pengawas. Selain itu, saya juga
berusaha konsisten.”
“Ibu ga merasa cape atau merasa lapas?”
“Ga dirasa bu, pikiran saya cuma satu yaitu berat badan saya
ideal. Itu aja.”
Disitulah letak perbedaannya. KEMAUAN.
Kemauan yang kuat, akan mendorong seseorang untuk melakukan
hal yang luar biasa. Masih ga percaya? Pernah dengar cerita tentang seorang ibu
tua yang sanggup meloncati tembok yang tingginya dua meter? Kenapa ibu tua itu
sanggup? Karena KEMAUAN nya yang kuat untuk melarikan diri dari kejaran seekor anjing.
KEMAUAN. Itu kuncinya. Karena pada dasarnya semua orang bisa
melakukan apapun. Yang membedakan adalah, MAU ATAU TIDAK.
Saya masih ingat seorang bapak tua yang mengikuti kelas
menghafal Alquran. Sebagian orang menganggap, waktu yang tepat untuk menghafal
Alquran adalah masa kanak-kanak. Memang benar. Karena pikiran anak-anak masih
bersih. Belum terkotori. Tapi, apakah karena itu jadi seorang yang sudah tua
tidak mungkin bisa menghafal Alquran??
Seorang bapak tua berusia 60 tahun, selama tiga tahun tekun
mengikuti kelas menghafal Alquran. Dan.... Subhanallah walhamdulillah..... Tiga
tahun saja, bapak tua itu sudah bisa menghafal Alquran. Berarti, dalam setahun,
sanggup menghafal 10 juz. Subhanallah....
Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan, jika kita MAU.
Jadi, apa yang menghalangi kita selama ini dalam melakukan
sesutau??? Tidak bisa atau tidak mau???... silakan pilih sendiri ^___^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar