Sabtu, 31 Maret 2012

SOSIALISASI GERAKAN PEDULI REMAJA DI RADIO DAKTA 107FM BEKASI


Tumben judulnya panjang amat hehe… J

Alhamdulillah, walau baru dihubungi Jumat malam, acara on air sosialisasi gerakan peduli remaja Sabtu siang ini berjalan tanpa hambatan. Pukul dua lebih sepuluh menit, acara on air pun dimulai. Tim gerakan peduli remaja smart teen smart love (STSL) terdiri dari bunda Suci (ketua), kak Lisya (bendahara) dan kak Edas (humas).

Cerita dimulai dari latar belakang terbentuknya gerakan ini. Seperti yang telah diketahui bersama, gerakan ini terbentuk atas dasar keprihatinan yang mendalam terhadap perkembangan remaja akhir-akhir ini. Salah satu yang sangat meresahkan yaitu, data-data yang dihimpun dari KPAI. Tingginya tingkat pergaulan bebas, tingkat aborsi, semakin meningkatnya akses internet porno dan masih banyak lagi, yang dilakukan oleh remaja usia 13-18 tahun. Belum lagi serangan pemikiran liberal yang sangat gencar di kalangan remaja. Beberapa hal itulah yang menyebabkan gerakan ini terbentuk.

Melihat kenyataan seperti itu, tim STSL sepakat harus berbuat sesuatu untuk menyelamatkan akidah remaja. Jangan sampai remaja muslim semakin tenggelam dalam pergaulan bebas dan pemikiran-pemikiran yang menjauhkan mereka dari Allah swt. Misi gerakan STSL sendiri adalah, berdakwah untuk membangun karakter remaja yang Islami. Sedangkan visi dari gerakan ini adalah membentuk karakter remaja Islam berdasarkan potensinya masing-masing, melalui kegiatan-kegiatan yang terorganisir.  

Alhamdulillah, pendengar radio Dakta yang mendengar latar belakang, visi dan misi  gerakan ini pun langsung merespon. Beberapa mengirim sms dan bertanya langsung pada tim STSL. Yang menarik adalah ada seorang bapak yang ingin anak-anaknya bergabung dengan gerakan ini. Hal ini disambut dengan tangan terbuka oleh tim STSL. Alhamdulillah… semoga dapat bergabung secepatnya ya… J

Selanjutnya, tim STSL menceritakan tentang program-program terdekat. Untuk bulan April, insyaAllah akan diadakan dua agenda. Yang pertama adalah workshop menulis artikel. Workshop ini adalah lanjutan dari lomba menulis artikel remaja tentang perayaan valentine, yang diadakan bulan Februari kemarin. Beberapa orang yang mengirimkan naskahnya dipilih untuk mengikuti workshop ini yang insyaAllah akan diadakan tanggal 15 April di Bekasi. Dalam workshop ini, para peserta akan diajarkan tehnik menulis yang baik, juga akan diberitahukan kesalahan-kesalahan mereka dalam menulis artikel.

Agenda kedua bulan April adalah, kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria dan Wanita, di Tangerang. Kunjungan ini bukan sekedar kunjungan biasa. Dalam kunjungan ini, tim STSL akan memutar film motivasi adik-adik punk muslim. Seperti yang kita tau, punk identik dengan narkoba, pergaulan bebas, alcohol, dan kenakalan-kenakalan lainnya. Bagaimana adik-adik punk itu dapat berubah menjadi baik,  shaleh dan dapat mandiri. Itulah yang akan diangkat tim STSL dalam film ini. Dalam pengerjaan film, tim STSL bekerja sama dengan rekan-rekan dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Selain pemutaran film, adik-adik dari punk muslim juga akan memberikan motivasi. Setelah itu, akan diadakan sumbangan buku-buku Islam. InsyaAllah acara ini akan dilaksanakan tanggal 28 April.

Respon pun kembali masuk. Kali ini bertanya tentang bagaimana caranya untuk berkontribusi dan dimanakah kantor pusat gerakan ini. Subhanallah… Alhamdulillah… memang inilah yang tim STSL harapkan, semakin banyak remaja yang peduli dengan rekan-rekannya.

Berhubung usia gerakan STSL yang masih sangat baru, maka sampai saat ini, STSL belum memiliki kantor pusat. Sementara, tim STSL mengadakan koordinasi di dua lokasi, yaitu di daerah Pondok Kelapa Kalimalang, dan di Kelapa Dua Depok. Untuk bergabung dengan gerakan ini pun sangat mudah. Tinggal menghubungi tim STSL, insyaAllah adik-adik akan diikutsertakan pada kegiatan-kegiatan STSL.

Selain bertanya tentang gerakan STSL, beberapa pendengar pun bertanya seputar masalah remaja. Salah satu pendengar, seorang remaja wanita yang tadinya bersekolah di SMP Islam, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri. Kebiasaannya melaksanakan shalat sunnah saat di SMP, hilang begitu saja ketika ia duduk di SMA Negeri. Ini disebabkan lingkungan sekolah yang tidak membiasakan untuk melakukan shalat sunnah. Bagaimana agar kebiasaan baik itu tidak hilang, dan bagaimana mempertahankan diri di tengah lingkungan yang kurang Islami.

Subhanallah… pertanyaan yang kritis dan bikin miris…

Saat berbincang dengan adik-adik punk muslim, mereka mengatakan, bahwa pengaruh lingkungan terhadap karakter remaja adalah 75%. Jika lingkungannya baik, maka remaja pun akan baik, namun, jika lingkungannya jelek, maka remaja pun akan berperilaku jelek. Karena itu, saran dari tim STSL adalah, mencari teman yang baik, yang dapat mengajak kita untuk selalu dekat dengan Allah swt. Setelah itu, bergabunglah dengan komunitas remaja yang baik, misalnya ROHIS di sekolah. InsyaAllah, jika kita berada dalam lingkungan yang baik, maka iman kita pun akan terjaga.

Begitulah yang dapat dirangkum dari kegiatan gerakan STSL hari ini. Harapan tim STSL adalah, semoga gerakan ini dapat membentengi akidah remaja dari hal-hal yang menjauhkan mereka dari Allah swt. Semoga kegiatan-kegiatan yang diadakan, dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat untuk remaja muslim. Tim STSL juga berharap doa dan dukungan dari seluruh teman, sahabat dan saudara seiman agar gerakan ini istiqomah di jalan Allah swt.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar