disebuah cafe...
" happy birthday to you... happy birthday to you...
happy birthday... happy birthday... happy birthday to you...
di sebuah resto...
"Selamat ulang tahun kami ucapkan...
Selamat panjang umur kita kan doakan...
Selamat sejahtera sehat sentosa...
Selamat panjang umur dan bahagia..."
di sebuah kantin kampus
"Tiup lilinnya... tiup lilinnya sekarang juga, sekarang
juga.... sekarang juga...."
Ramainya sebagian orang merayakan "ulang tahun"
mulai anak kecil hingga nenek-nenek.
Tiap detik, tiap menit, jam, hari, bulan... jutaan orang di
berbagai belahan bumi merayakannya.
Ulang tahun tidak identik dengan diri seseorang. Perusahaan,
negara, bahkan sebuah hubungan tak luput dari ulang tahun.
Tidakkah terasa ada yang janggal ?
Apakah arti sebuah kata "ulang tahun" ?
Apakah tahun bisa berulang ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id), ulang
tahun adalah :
ulang tahun/ulang ta·hun/ n 1 hari lahir: ia sedang
memperingati -- anaknya; pesta --; 2 hari ketika suatu peristiwa penting
terjadi: upacara -- Kemerdekaan Republik Indonesia dilaksanakan di seluruh
pelosok tanah air;
Bicara ulang tahun, erat kaitannya dengan waktu. Banyak
firman Allah yang membahas tentang waktu. Salah satu yang banyak dijadikan
rujukan adalah QS Al'Ashr.
Allah Ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ
آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.”
Firman-Nya, "Demi masa." Yaitu Allah bersumpah
dengannya, yaitu seluruh masa (waktu) baik itu malam, siang, pagi dan sore.
Kemudian Allah menjawab, "Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian," penuh kekurangan, kehancuran, dan kerugian
karena hidup di dalam kesusahan kemudian
setelah mati, masuk ke dalam neraka Jahanam.
Firman-Nya, " Kemudian orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal salih," yaitu mereka yang dikecualikan oleh Allah tidak akan merugi. Siapakah yang dikecualikan
Allah ?
Mereka adalah orang-orang yang beriman, beramal sholeh, saling menasehati dalam kebenaran, saling
menasehati dalam kesabaran.
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ
وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia,
yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (Muttafaqun ‘alaih)
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu
Baththol. Beliau mengatakan,”Makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah
dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang
mendapatkan seperti ini, maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai
dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Di antara
bentuk syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Barangsiapa yang
luput dari syukur semacam ini, dialah yang tertipu.”
Semua makhluk ciptaan Allah mendapat jatah waktu yang sama
yaitu 24 jam. Orang yang pandai memanfaatkan waktu dan orang yang lalai dalam
memanfaatkan waktu, sama-sama mendapat jatah yang sama dari Allah.
Semua kembali pada diri masing-masing....
Dengan waktu atau
tahun yang terus bertambah, apakah kita dapat memanfaatkannya ?...
Dengan
bertambahnya waktu, apakah bertambah juga keimanan kita ?...
Dengan bertambahnya
waktu, apakah amal soleh kita juga bertambah ? ...
Waktu yang terus bertambah,
sudahkah kita memanfaatkannya untuk ber amar ma'ruf nahi mungkar ?...
Betulkah yang sudah kita lakukan selama ini dalam menyikapi
hari ulang tahun ?
Terlepas dari boleh tidaknya merayakan ulang tahun,
bagi saya kata "ulang tahun" terasa janggal. Karena waktu tak pernah bisa
diulang. Detik yang berlalu tak mungkin terulang. Hari kemarin tak mungkin kembali
lagi. Begitupun tahun.
*sumber :
Tafsir Alquran Al-Aisar (Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi)
www.rumaysho.com
www.dakwatuna.com
Jakarta 27 September 2015
Bunda Suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar